MERDEKA SEKOLAHKU


 Pagi ini mendung di langit Pringsewu. Kami menelusuri pagi yang redup ke sekolah. Sampai 3 kilo meter kemudian rintik hujan mulai menitik menambah dinginnya pagi. Roda kendaraan melaju waspada karena jalanan cukup licin. Bebatuan basah, genangan air pun tampak memenuhi jalanan yang mulai rusak parah.  Kami para guru SMP N 1 Limau hari ini sampai tiga hari ke depan akan mengikuti bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. 

Sekolah kami berada di  Desa Antar Brak Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus. Perjalanan 1,5 jam dari tempat tinggalku Kabupaten Pringsewu. Orang menyebutnya sekolah di gunung karena memang menuju ke sekolahku harus melewati tanjakan Gayau yang cukup tinggi dan berliku-liku. Di kanan kiri perkebunan Kakao dan perkampungan. Kondisi jalan yang penuh tantangan menambah daftar panjang kenangan kami di Limau.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan atau sekolah untuk memilih kurikulum mana yang akan digunakan atau diterapkan pada tahun ajaran baru 2022. Kurikulum yanga dapat dipilih., yaitu Kurikulum 2013, secara penuh, kurikulum darurat yaitu kurikulum 2013 yang disederhanakan, dan kurikulum merdeka. Sekolah kami tahun ajaran baru ini memilih Kurikulum Merdeka. Kami ingin mencoba menerapkan kurikulum ini dengan melihat kondisi siswa kami yang mengalami learning loss karena masa pandemi. Selain itu, kami juga ingin memaksimalkam potensi yang ada di sekolah kami. Walaupun sekolah kami berada  di desa kami  ingin membawa perubahan pada sekolah kami.

 Tujuan diadakannya bimtek untuk memahami latar belakang, filosofi, dan isi kebijakan penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran secara mendalam. Oleh karena itu, bersama arahan dinas pendidikan Tanggamus kemudian bimtek ini diadakan.

Bimtek difasalitatori oleh dua orang bapak yang berdedikasi tinggi di bidangnya. Bapak Santoso, S.Pd.  pengawas sekolah kami dan Bapak Mukino, M.Pd. selaku korwas KaSPLP. Pembukaan bimtek juga dihadiri oleh kepala SPLP Limau Bapak Sadiman,M.Pd. Pemateri tunggal Bapak Mukino, M.Pd. menyampaikan materi cukup menarik, sangat menguasai dan pembawaan yang segar. Sehingga kami sangat antusias mendengarkan penjelasan beliau.

.Hari pertama ini Bapak Mukino menyampaikan 3 materi yaitu Implementasi Kurikulum, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), dan Platform Merdeka Mengajar. Di awali dengan membagikan link absensi dan preetest.

Uraian diawali dengan penjelasan mengenai alasan mengapa kurikulum sekolah perlu ditinjau kembali. Kurikulum yang sudah diterapkan setidaknya sepuluh tahun harus dievaluasi. Hal ini merupakan tuntutan zaman yang selalu berkembang. Khususnya  kurikulum di sekolah sangat penting dilakukan evaluasi untuk mengetahui perkembangan lingkungan sekolah


Berdasarkan hasil PISA Indonesia termasuk peringkat rendah. Ditambah masa pandemi semakin memperparah krisis belajar yang terjadi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar peserta didik, yang sangat menyedihkan adalah terjadi pada hal yang sangat mendasar yaitu literasi membaca. 

Hal-hal di ataslah yang melatarbelakangi sehingga perlu diterapkan Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar merupkan salah satu upaya memerdekakan cara siswa dan guru dalam berpikir dan berkreasi. Tujuan meredeka belajar adalah menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa dan guru karena selama ini pendidikn di Indonesia lebih menekankan pada aspek pengetahuan daripada aspek keterampilan. 

Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang sudah lama dihadapi dan diperparah oleh pandemi Covid-19. Tujuan merdeka belajar ialah untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi secara efektif.

Sejak awal dan saat  penyampain materi Bapak Mukino selalu menyelingi dengan candaan-candaan segar. Juga melibatkan semua peserta berperan aktif selama mengikuti bimtek. Berikut beliau uraikan tentang arahan perubahan kurikulum dan keunggulan kurikulum merdeka.

Arah Perubahan Kurikulum 

1. Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dala satu tahun.

2. Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembbelajaran diatur per fase, bukan per tahun.

3. Meberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

4. Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

1. Lebih sederhana dan mendalam.

2.Lebih merdeka.

3. Lebih relevan dan interaktif.

Uraian materi dilanjutkan pada Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). KOSP memeuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasioanl satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik di satuan pendidikan.

Pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan memiliki beberpa prinsip.

1. Berpusat pada peserta didik.

2. Kontekstual

3. Esensial

4 Akuntabel

5. Melibatkan berbagai  pemangku kepentingan.

Komponen kurikulum operasioanl di satuan pendidikan.

1. Karakteristik satuan pendidikan.

2. Visi, Misi dan Tujuan.

3. Pengorganisasian pembelajaran.

4. Rencana pembelajaran

5. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.

6. Lampiran


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membiasakan Sarapan bagi si Kecil

SEJENAK MENGENANG BECAK

Kolesterol Perlu Dikontrol