MOTIVASI MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Pertemuan ke-27
Gelombang : 25
Narasumber : Dail Ma'ruf, M.Pd.
Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka ia baru saja memperpanjang umurnya lagi." (Helvy Tiana Rosa
Di sela-sela kelelahan hari pertama sekolah plus melaksanakan kegiatan MPLS hari ini, harus terus menyemangati diri untuk mengikuti pekuliahan menulis malam hari ini. Bersama moderator puitis Bu Arofiah Afifi dan narasumber seorang motivator produktif Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. yang akan berbagi ilmu dalam materi "Motivasi menulis dan Menerbitkan Buku."
Setiap penulis harus mempunyai motivasi yang kuat agar bisa menjadi penulis yang produktif dan mempunyai komitmen menulis yang tinggi. Meskipun akan banyak tantangan dan godaan yang akan terus menghadang, dari munculnya rasa malas, ide yang mandeg, tidak percaya diri dan kekhawatiran tidak akan ada yang membaca karyanya, bahkan jenuh dalam menulis.
Mari kita kulik bagaimana supaya semangat kita kembali membara dan setia menemani kita menulis.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya. Jadi ada tiga elemen dalam motivasi adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Intensitas diterjemahkan dari bahasa Inggris. Dalam fisika, intensitas atau fluks energi radiasi adalah daya yang ditransfer per satuan luas, di mana luas diukur pada bidang yang tegak lurus dengan arah rambat energi.
Bagi narasumber yang biasa disapa pak ustadz ini buku "Writing My Passion" yang mengubah dirinya, yang semula menganggap menulis itu sulit menjadi menulis itu kesukaan. Jadi syarat pertama agar motivasi menulis terjaga adalah harus intens atau kontinyu, dilakukan terus menerus, seperti yang dikatakan om Jay "Menulislah setiap hari lalu lihat apa yang terjadi". Untuk itu, agar motivasi menulis itu tetap ajeg dan terjaga maka syarat kedua adalah tahu arah atau tujuan. Jika ingin menjadi penulis maka lakukan saja aktivitas menulis. Syarat ketiga agar motivasi tetap terjaga adalah ketekunan.
Ada banyak buku-buku yang bisa dijadikan referensi untuk memotivasi kita menjadi penulis yang tetap
semangatnya. Diantaranya buku "The Power of Man Jadda Wajadda" karya Akbar Zainudin. Ada motivasi menulis dari para penulis terkenal. "Menulis adalah sebuah keberanian." (pramudya Ananta Toer. "Ikatlah ilmu dengan tulisan" ( HR Al Hakim)
semangatnya. Diantaranya buku "The Power of Man Jadda Wajadda" karya Akbar Zainudin. Ada motivasi menulis dari para penulis terkenal. "Menulis adalah sebuah keberanian." (pramudya Ananta Toer. "Ikatlah ilmu dengan tulisan" ( HR Al Hakim)
Setelah mengetahui syarat agar motivasi menulis tetap terjaga, ada pula cara untuk menjaga motivasi agar tetap membara, yaitu:
1. Bergabung dengan komunitas menulis.
2. Menulislah di akun yang dibaca banyak orang (Kompasiana dll)
3. Jadikan media menulis sebagai healing.
4. Jadikan menulis sebagai passion.
Narasumber yang aktif di lemabaga bimbel ini juga mengungkapkan sembilan alasan menerbitkan buku.
1. Karena bukuadalah mahkota bagi penulisnya.
2. Karena saya bukan anak raja dan bukan anak orang kaya.
3. Karena saya ingin punya pahala jariyah
4. Karena saya ingin abadi meski jasad tiada
5. Karena saya yakin setiap tulisan akan menemukan takdirnya.
6. Karena saya yakin setiap buku ada pembacanya.
7. Karena saya bahagia dengan menulis.
8. Karena saya naik kelas dengan menulis
9. Karena saya dapat rejeki dari menulis.
Kobarkan semangat menulis dalam diri itu paling utama dan jagalah jangan sampai ia padam.
Resume yg mantab Bun
BalasHapusSingkat padat berisi
BalasHapus