SAMPAH BIKIN MEREKAH
TULISAN KE-13
Jumpa lagi sobat blogger.Kali ini aku bercerita pengalamanku tentang sampah. Duh, mendengar namanya saja sudah terbayang kotor dan baunya. Namun, sobat blogger juga sudah tau dong sampah-sampah itu juga bisa didaur ulang. Ada sampah botol air mineral,cangkir minuman, bungkus permen atau jajanan anak-anak, dan masih banyak yang lainnya. Bentuk daur ulangnya ada yang berupa tas jinjing, hiasan dinding, pot bunga, atau kreativitas lainnya.
Aku juga melakukan daur ulang dari sampah-sampah dapur di rumahku. Namun, yang kukelola khusus sampah basah yaitu sampah kulit buah, buah yang busuk dan bekas petikan sayuran. Sampah-sampah itu aku kumpulkan menjadi satu wadah. Aku menggunakan dua buah ember berukuran tinggi sekitar 50 cm yang ada tutupnya. Bisa juga memanfaatkan bekas ember cat atau sale juga dilengkapi tutupnya.
Ember pertama bagian bawah dilubangi kecil-kecil. Bisa menggunakan paku dipanasi atau alat bor. Kemudian ember yang kedua dipasang kran dibagian bawah. Kedua ember itu ditumpuk. Ember yang kedua yang ada krannya letakkan di bagian bawah. Jangan lupa dpasang tutupnya. Sedangkan ember pertama yang dilubangi kecil-kecil bagian bawahnya letakkan di atas tutup ember yang kedua. Tutup pula ember bagian atas itu. Setelah jadi letakkan sedemikian rupa kedua ember itu pada posisi yang aman dari jangkauan anak-anak. Letakkan pada tempat yang agak tinggi supaya kran mudah dibuka.
Langkah selanjutnya, mulailah membuang sampah buah dan sayuran. Begitu terus setiap harinya. Jangan lupa ember ditutup rapat-rapat supaya baunya tidak menyebar. Setelah beberapa hari sampah buah dan sayuran itu akan membusuk dan kemudian berair. air akan menetes di ember yang kedua melalui lubang-lubang kecil yang telah kita buat. Setelah beberapa pekan dan dirasa cukup buka kran, maka akan keluarlah pupuk cair yang berwarna coklat tua dari sampah buah dan sayuran tersebut. Wadahi dengan menggunakan botol air mineral. Setelah penuh jemur botol yang berisi cairan pupuk itu di bawah terik matahari. Jangan lupa 3 atau 4 hari dicek dan buka tutupnya untuk mengeluarkan gas yang ada dalam botol.
Setelah seminggu sampai sepuluh hari atau pupuk cair tidak bau lagi, sudah dapat digunakan untuk menyiram bunga. Warnamyamenjadi coklat kehitaman. Campurkan 1 liter pupuk cair dengan air satu ember sedang. Lakukan penyiraman dua minggu sekali secara rutin.
Nah, itulah pengalamanku sobat blogger. Aku sudah menggunakannya untuk tanaman mawarku yang sudah kritis nyaris tewas. Setelah aku rutinkan pupuk cair daur ulang itu, alhamdulillah bunga mawarku muncul daun-daun baru, batang baru, dan bakal buka cukup banyak. Ada tujuh bakal bunga.Aku senang sekali melihat tanaman mawarku tampak segar menghijau. Dirawat dengan cinta, si anak duri pun berbakti. Bunga mawarku yang kuncup kemudian mekar merekah.
Komentar
Posting Komentar