MY JOB MY ADVENTURE

Tantangan Menulis 30 Hari (10 Juni - 10 Juli 2022)

Oleh Inayah Hanum

Tulisan Ke-4


Melihat gambar di atas yang punya jiwa petualang pasti merasa tertantang. Jalanan terjal berbatu dengan air mengalir lumayan deras di tengahnya. serasa sedang arung jeram. Ditambah rintik hujan menambah dingin suasana pagi. Di kanan kiri perkebunan Kakao bercampur pohon pisang dan beberapa jenis pohon besar. Dedaunannya yang hiaju menggigil terkena hujan semalaman.

Pagi itu bu Juni dan bu Fitri teman mengajar satu sekolah menerobos rintiknya hujan. Mereka berboncengan menuju sekolah kami SMPN 1 Limau di Desa Antar Brak Kecamatan  Limau Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Itu foto saat mereka berangkat sekolah pagi itu. Setiap berangkat sekolah selalu ada momen indah dan seru untuk kami diabadikan. Rasanya sayang untuk dilewatkan. Kami para guru sebagian tinggal di kabupaten lain. Ada yang dari Kabupaten Bandar Lampung, Kabupaten Pringsewu. dan Kabupaten Tanggamus juga hanya beda kecamatan.

Ada yang menggunakan kendaraan bermotor, ada pula yang menggunakan kendaraan umum roda empat. Waktu keberangkatan kami menyesuiakan jarak masing-masing. Semakin jauh jaraknya dari sekolah maka berangkat ke sekolah lebih awal lagi. Bahkan yang dari Bandar Lampung berangkat sekolah setelah shubuh, pulang juga lebih sore. Jika ada keperluan bisa menginap di sekolah atau di kontrakan. Perumahan sekolah kami karena sudah berusia tua maka perlu direnovasi. 


Ini foto kedua. Masih ada jalan lain lagi yang tak kalah serunya yang menjadi saksi kami para guru yang menunaikan tugas demi anak negeri. Saat mengendarai motor harus konsentrasi untuk memilih jalan yang sudah tak beraspal lagi agar tidak jatuh. Apalagi kalau cuaca hujan, jalan menjadi licin. Selip sedikit bisa terjatuh.  Kondisi kendaraan harus diperhatikan supaya tetap kondusif untuk menaklukkan jalanan yang sudah rusak cukup parah. Jika tidak, maka kalau terjadi kerusakan pada kendaraan bengkel akan sulit ditemukan. Jika kehabisan bahan bakar maka siapkan tenaga yang sekuat baja untuk mendorong kendaraan cukup jauh sambil mencari pedangan bahan bakar. 

Itulah hari-hari kami berangkat ke sekolah. Kami lalui dengan hati riang dan bahagia sehingga lelah tak dirasa. Kami tetap bersyukur karena ternyata masih banyak guru di sekolah lain yang lebih sulit untuk menuju sekolahnya. Ada yang harus menyeberang lautan dengan kapal bermotor karena mengajar di pulau di tengah laut. Ada juga yang jarak tempuhnya lebih jauh sehingga harus terpisah dengan keluarganya.


Tara...yang ini juga keseruan kami yang baru. Menuju sekolah kami jika lewat Kotaagung mata akan dimanjakan dengan hamparan laut, sambil menyusuri pantai dan mendengar deburan ombak. Jika dari arah Bandar Lampung dan Pringsewu akan dipacu adrenalinnya dengan menapaki tanjakan yang berliku, Tanjakan Gayau namanya. Jika sudah sampai puncaknya akan disuguhi kopi hangat dan view indah di kafe ini. Sebaliknya, jika arah pulang setelah dihentak-hentak jalanan terjal, perut yang lapar pun bisa kenyang mampir di deretan lesehan yang ada di Tanjakan Gayau. Menikmati sambel seruit dan ikan emas goreng. Hem...nikmat mana lagi yang kamu dustakan. Maju terus pendidikan Indonesia!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJENAK MENGENANG BECAK

Kolesterol Perlu Dikontrol

Manfaat Marah Setelah Memaafkan