MISTERI HILANGNYA SEPATU SEGITIGA
TANTANGAN MENULIS 30 HARI
Tulisan Ke-15
Oleh : Inayah Hanum
Seketika aku ingat bu Anna temanku guru madrasah ibtidaiyah yang suaminya bekerja di rumah sakit umum yang juga buka toko alat kesehatan. Di sana dijual beberapa jenis alat kesehatan seperti pengukur suhu badan, alat cek gula darah, asam urat dan kolesterol, kursi roda, timbangan bayi, beberapa jenis tongkat dan masih banyak lagi.
Aku langsung menghubungi bu Anna via WA untuk mengecek apakah di tokonya ada tongkat yang sesuai dibutuhkan ibuku. Alhamdulilah, benda yang kuinginkan ada. Kurasa tongkat ini cocok untuk kebutuhan ibuku yang berdiri saja sudah tidak seimbang. Harapanku tongkat itu mampu menopang tubuh ibuku yang lumayan besar.
Tongkat besi stenleees yang memiliki kaki tiga cabang. Disetiap kakinya ada semacam sepatu yang terbuat dari bahan plasstik campur karet. Itu yang kupahami. Sehingga dapat menutup ujung-ujung besi kaki itu yang berbentuk seperti pipa. Jadi saat digunakan tidak tajam beradu dengan lantai tetapi dapat menjejak kuat dan seimbang. Panjangnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pegangannya juga nyaman terbuat dari bahan yang tidak licin.
Pagi sambil hendak berangkat ke sekolah aku serahkan tongkat itu ke ibu. Ibu tampak senang meski wajahnya masih terlihat menahan sakit karena jatuh kemarin. Meski awalnya tongkat itu agak berat karena ibu terbiasa menggunakan rotan yang lebih ringan, lama-lama terbiasa juga.
Sudah satu tahu lebih ibu menggunakan tongkat berkaki tiga itu. Suatu hari salah satu kakinya tidak menggunakan sepatu. Rupanya ibu sempat menghalau kucing dengan tongkat itu dan salah satu sepatu kaki tongkat itu lepas. Kuamati sebenarnya sepatunya terpasang kuat, entah bagaimana bisa lepas. Tetapi alhamdulillah setelah kucari-cari ketemulah di bawah kolong meja makan. Sepatu tongkat itu bisa dipasang kembali.
Ibu yang sudah lansia bisa menggunakan tongkat itu kembali tanpa rasa was-was. Satu bulan , dua bulan sampai tiga bulan berlalu. Tanpa disadari kaki sepatu tongkat ibu hilang lagi. Kali ini bukan hanya satu tetapi dua sekaligus. Apa ibu menggunakan tongkat itu untuk menghalau kucing lagi? Ternyata tidak. Jadi entah bagaimana kejadiannya kedua sepatu tongkat itu raib begitu saja. Bisa jadi ibu yang lupa karena beliau sudah sepuh.
Aku mencari ke kolong meja makan lagi tidak ada. Mencari di kolong tempat tidur juga tidak kutemukan. Dilanjutkan di kolong lemari pun tidak terlihat wujudnya. Sambil menyapu, bersih-bersih rumah pun belum ada hasilnya. Sementara ibuku hanya di rumah saja. Kalaupun keluar hanya di teras rumah. Jadi kemungkinan hilang di luar rumah sangat kecil. Hilangnya sepatu kaki tongkat itu hingga kini masih menjadi misteri he..he..
Sampai saat ini ibu menggunakan tongkatnya hanya satu yang bersepatu. Sebenarnya khawatir kejadian dengan tongkat rotan itu akan terulang. Tapi alhmadulillah sampai saat ini tidak. Tampaknya masih lebih kokoh tongkat kaki tiga. Namun, sudah tidak nyaman melihatnya, walaupun masih terlihat rata tidak timpang sebelah .Aku tanya ke temanku yang jual tongkat itu ada atau tidak beli karetnya saja. Belum ada jawaban. Hem, tampaknya harus beli online ini, biasanya segala jenis barang dari yang unik dan pernak-pernik ada. Tunggulah tongkat, tak lama lagi kau akan pakai sepatu yang baru. Semoga.
Komentar
Posting Komentar