KONSEP BUKU NONFIKSI

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Pertemuan ke-14

Gelombang 25

Narasumber : Musiin, M.Pd.



Setiap orang mempunyai kegemaran, hobi, kesukaan, atau hal tertentu yang sangat dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki ialah bentuk buku yang ada dalam diri kita yang belum dicetak. Baik itu pengalaman manis, indah, pahit, atau getir yang sudah dilalui berpbebrapa waktu yang cukup lama. Artinya sebenarnya setiap orang punya buku dalam dirinya. Kapan akan dikeluarkan buku itu tergantung kita sendiri. "Is There A Boo Inside You" adalah buku karya Poynter yang populer dan menjadi rujukan para penulis pemula. 

Di era digital ini derasnya arus informasi semakain cepat dalam hitungan detik. Jutaan informasi berseliweran diberbagai aplikasi yang bisa menjadi referensi kita untuk menulis buku. buku yang kita tulis akan menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid, dan generasi mendatang. Kelak mereka akan terpacu untuk  menghasilkan karya yang lebih hebat lagi.

 Menulis memang bukanlah keterampilan mudah. berbagi penelitian bahasa menunjukkan diantara empat keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara. Justru itulah tantangannya. Sebagai penyemangat kutipan berikut bisa menjadi pilihan. 


Pertemuan kali ini akan membahas tentang buku nonfiksi. Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.
Ciri-ciri buku nonfiksi adalah
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2. Isi berkaitan dengan fakta.
3. Tulisan bersifat ilmiah populer.
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada.

Jenis-jenis buku nonfikasi
1. Buku Catatan Pelajaran
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
9. Biogrfi
10. Memoar

Ada 3 pola dalam penulisan buku nonfiksi, yaitu:
1. Pola Hierarkis
 (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh : buku pelajaran.
2. Pola Prosedural
(Buku disusun berdasarkan urutan proses). Contoh : Buku Panduan
3. Pola Klaster
( Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpuln tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara).

Proses penulisan buku nonfikasi terdiri dari 5 langkah, yaitu
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama, Pratulis
1. Menentukan tema.
2. Menemukan ide.
3. Mengumpulkan bahan.
4. Mengumpulkan bahan tulisan. 
5. Bertukar pikiran.
6. Menyusun daftar.
7. Meriset.
8. Membuat mind mapping.
9. menyuun kerangka.

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pemdidikan, motivasi dan lain-lain. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya:
1. Pengalaman pribadi.
2. Pengalaman orang lain.
3. Berita di media massa.
4. Sattus Facebook/Twitter/Whatsapp.Instagram.
5. Imajinasi.
6. Mengamati lingkungan.
7. Perenungan.
8. Membaca buku
9. Survey.
10. Wawancara.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal.
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informan.
3. Pengalaman yng diperoleh sejak balita hingga saat ini.
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan.
Tahap berikutnya adalah membuat kerangka. 

Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis. 
Anatomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (opsional)
3. Halaman daftar isi
4. Halaman Kata Pengantar (opsional, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan terima kasih (opsional)
7. Bagian/Bab
8. Halaman Lampiran
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka 
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Langkah Kedua, Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan dengan prinsip bebas.
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.

Langkah Ketiga, Mervisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian.
2. Memeriksa gambaran besar naskah.

Langkah Keempat, Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan Fakta
5. Legalitas dan norma

Hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis

Mari menulis. Mari keluarkan buku yang ada dalam diri kita. 






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJENAK MENGENANG BECAK

Kolesterol Perlu Dikontrol

Manfaat Marah Setelah Memaafkan