ADANSONII DAN KESETIAANKU

 Tantangan Menulis 30 Hari (10 Juni - 10 Juli 2022)

Oleh Inayah Hanum

Tulisan Ke-1


Pertama mengenal dia aku langsung jatuh cinta. Unik menurutku. Tanpa pikir panjang aku berniat menjadikan dia koleksiku. Begitu kuat keinginanku sehingga aku tak malu-malu untuk meminta bibitnya dari pemilik bunga yang banyak lubangnya ini. 

Sepuluh tahun memilikinya aku tak tahu namanya. Aku rawat dia dengan penuh kasih sayang. Ternyata dia tidak menyusahkan. Perawatannya begitu mudah. Hanya menggunakan air bening saja dia tetap  bisa menunjukkan pesonanya. Awal aku mengenalnya dia merambat maka aku pun tetap membiarkan dia merambat menelusuri tembok belakang rumah, menjulang menantang matahari. Saat ketinggiannya sudah melebihi ukuran dia akan patah. Bukan berarti dia mati tapi justru dia akan beranak pinak. Patahannnya masih bisa hidup dan batang yang bawahnya pun masih bisa tumbuh tunas baru.

Salah satu keunikannya yang membuatku tertarik adalah wujudnya yang banyak berlubang. Rupanya dia melakukan mutasi pada bagian daun, supaya tetap mendapatkan cahaya matahari. Daun-daun yang belubang inilah yang memudahkan sinar matahari menembus hingga bagian bawah batang dan akarnya. Rupanya hal inilah yang membuat struktur daun tanaman ini memiliki lubang.

Tanaman ini tersebar luas di sebagian besar Amerika selatan dan Amerika Tengah selain itu, dia juga biasa ditemukan di Hindia Barat, terutama di dekat lembah sungai dataran rendah. Di Indonesia juga banyak ditemukan jenis tanaman ini di pekarangan kebun.

Saat pandemi lalu bunga ini sempat ramai jadi pembicaraan orang. Nama yang disematkan pun unik, Janda Bolong karena kekhasan bentuknya. Jenisnya pun beragam. Janda Bolong termasuk dalam jenis Monstera. Ada monstera Acumintata, Monstera Obliqua, Monstera Deliciosa Variegata , dan yang saya tanam Monstera Adansonii. Baru tahu namanya saat Covid-19 melanda.

Monstera Adansonii merupakan spesies tumbuhan berbunga dari keluarga Araceae. Daunnya berbentuk oval dengan lubang yang tidak beraturan dan daun hias yang bertepi penuh. Keju Swiss juga menjadi sebutan tanaman bolong ini. Tumbuh hingga 20 meter dengan batang yang tinggi, kasar, dan mengkilp. Namun, harganya tak setinggi batangnya. Meskipun begitu, saat pandemi lalu dia sempat merasakan jadi prajurit bunga sultan karena harganya lebih mahal dari sebelumnya. saat ini harganya pun kembali pada posisi semula, murah meriah. 

Bagiku tak berpengaruh, saat pandemi atau tidak dia tetap menjadi bagian yang memperindah halaman rumahku. Aku belajar arti sebuah kesetiaan. Saat dia semakin tumbuh banyak rasanya tak tega aku membuangnya. Aku tanam dia di polybag kecil-kecil. Aku berikan pada yang berminat. Bahkan saat pandemi orang sampai khawatir kenapa ditanam di halaman rumah. Tidak khawatir dicuri orang? Kan bunga mahal. He...he... Mereka tidak tahu Janda Bolong mana yang mahal. Dan begitu girangnya mereka saat aku berikan bibitnya di polybag seperti mendapat harta karun. Bahagianya rasanya melihat mereka bahagia. Padahal bunga sederhana. Tetap kutanam di depan dan belakang rumah dan kurawat penuh cinta bukti kesetiaanku padamu Adansonii.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJENAK MENGENANG BECAK

Kolesterol Perlu Dikontrol

Manfaat Marah Setelah Memaafkan