SERUNYA si JELITA BELAJAR NGEBLOG

 Mendengar kata blog harusnya tidak asing lagi bagiku. Usia 30-an aku sudah mengenalnya malah sudah melihat bentuknya. Waktu itu aku dapat link blog adik kelasku yang ternyata jago nulis. Kenapa aku bilang jago karena tulisannya keren banget. Bahasanya itu lho apik banget. Dan bener beberapa tahun kemudian adik kelasku itu tulisannya dibukukan. Keren kan?

Setelah aku baca link adik kelasku itu, aku tidak pernah membaca blog-blog orang lain. Aku sebenarnya masih belum paham apa itu blog. Saat itu yang kutahu adik kelasku keren bisa nulis di internet. Bahkan dulu aku belum kenal Whatshapp. Baru tahu Facebook, Twitter, dan BB. Meskipun tidak paham blog aku juga tidak punya rasa ingin tahu. Jadi tentang blog kemudian lewat begitu saja.

Baru masa pandemi lalu muncul lagi di hadapanku tentang blog. Teman satu sekolah lagi semangat-semangatnya ikut kelas menulis yang menggunakan blog. Sebenarnya aku masih punya kesempatan untuk mengejar jika aku ingin ikut kelas menulis itu. Tetapi keberanianku belum cukup. Perasaan gaptekku muncul lagi. Gimana nanti kalau aku di tengah perjalanan kelas menulis itu ada masalah, harus bertanya ke siapa karena suami juga gaptek sementara anak bujangku mahasiswa teknik mesin lebih suka utak atik mesin motor daripada laptop. Jadi kuurungkan niatku ikut kelas menulis. nanti sajalah sambil mengumpulkan keberanian dengan mencari-cari informasi sana-sini.

Jadi ingat dulu mau ikut PLPG mati-matian belajar komputer. Beli laptop tapi belum bisa mengoperasikan. Alhamdulillah, Tuhan mengirimkan sahabat baik yang masih muda mengajari aku komputer. Walaupun masih sangat dasar aku punya modal untuk sekadar mengetik. Belajar sudah terlambat karena usia sudah menjelang 40 tahun. Menyesal dulu waktu kuliah melewatkan kesempatan kursus komputer di kampus.Waktu itu masih takut pegang alat canggih.

Dan sekarang usiaku semakin jelita, jelang lima puluh tahun baru mau belajar membuat blog. Sangat terlambat. Tapi tidak mengapa. Bismillah saja insyaallah bisa. Semangat bersama para penggiat literasi dari seluruh Indonesia. Bergabung bersama mereka mendapat energi positif utuk menulis. Lagi-lagi menyesal kenapa berhenti menulis. Padahal aku belajar menulis sejak SMP malah sudah ada yang terbit di majalah dan mendapatkan honor. Dan mirisnya aku kemudian jadi guru, bahasa Indonesia pula. Dan aku hanya teori saja tidak punya karya. Astaghfirullah.

Ketika bertemu lagi dengan  adik tingkat yang begitu produktif mengisi waktu luang di masa pandemi dengan bergabung di kelas menulis. Sudah banyak buku antologi yang diterbitkan bahkan sudah punya buku solo. Lagi-lagi aku seperti tertampar. Selama pandemi aku ngapain aja? Aku sangat terinspirasi. Aku buka kembali catatan lama yang berisi puisi-puisi karyaku. Aku revisi dan yang sesuai dengan tema aku kirim ke even menulis yang aku ikuti. Alhamdulillah, sudah ada 4 buku antologi puisi, cerpen dan kisah pengalaman pribadi yang terbit. Sampai kemudian aku menemukan kelas menulis dengan menggunakan blog.

Sampai aku bisa menulis tulisan ini di blog prosesnya panjang. Sebulan lalu aku sudah diberi link untuk membuat blog oleh teman yang sudah lebih dahulu mengikuti kelas menulis asuhan Om Jay angkatan 24. Teapi aku masih belum berani mencoba membuat sampai selesai. Aku menyimak saja dulu di grup menulis 24 karena aku diperbolehkan masuk grup. Dan akhirnya aku bergabung di grup menulis 25 yang semakin mendekatkan aku lebih akrab dengan blog. Kelas wajib harus aku ikuti karena aku belum punya link blog yaitu kelas dasar blogspot asuhan mas Brian.

Tahap demi tahap aku coba ikuti langkahnya sambil deg-degan takut salah. Sampailah aku pada tahap ini, menuangkan serunya  pengalamanku membuat blog dan bisa membuat tulisan ini. Ternyata usia jelita, jelang lima puluh tahun seperti aku bisa juga kok buat blog. Sambil tersenyum sendiri. Terimakasih PGRI, terima kasih Grup Menulis 25, terima kasih Kelas Dasar Blogspot.

Komentar

  1. Wah seru banget kisah pengalamannya Bu. Selamat ya Bu akhirnya sudah sampai pada bisa menulis di blog.

    Semoga adanya blog ini bisa memicu ibu rutin menulis

    BalasHapus
  2. Aamiin. Terima kasih, Mas Brian atas bimbingannya.

    BalasHapus
  3. Asyik..kereen tulisannya..sudah bergabung dan belajar ngeblog si Jelita..semangat yaa.

    BalasHapus
  4. Iya ,belajar sepanjang hayat dan semangat yah bu

    BalasHapus
  5. Semangat selalu bu Inayah... keren tulisannya.. πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya. Baru belajar ini. 🀩

      Hapus
  6. Kita sama-sama jelita Bu, tetap semangat untuk menulis...
    Ada hikmah di balik datangnya si covid, saya banyak belajar melalui online, termasuk belajar membuat blog bersama Pak Brian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, teh betul. Terima kasih sudah mampir. πŸ™‚

      Hapus
    2. Iya, teh betul. Terima kasih sudah mampir. πŸ™‚

      Hapus
  7. Semangat terus miii
    Aku padamu pokoknyaaa 😍🀩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah, terima kasih. Umi pun padamu.. 😘πŸ₯°

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membiasakan Sarapan bagi si Kecil

Kolesterol Perlu Dikontrol